Wednesday, February 26, 2025

DRAINASE

JENIS DAN MACAM DRAINASE

 

Saluran drainase, baik yang alami maupun buatan, yang berada dan/atau melintasi dalam wilayah administrasi kota, dibagi menjadi dua golongan, yaitu saluran drainase regional dan saluran drainase kota.

  1. Saluran drainase regional yaitu saluran drainase yang berawal  dari luar batas administrasi kota, hulunya berada relatif jauh dari batas kota, lajur salurannya melintasi wilayah kota.
  2. Saluran drainase kota, adalah saluran drainase yang mempunyai hulu/awal aliran berada di dalam wilayah kota. Saluran drainase kota mungkin bermuara pada saluran drainase regional, baik yang berada di wilayah kota maupun yang berada di luar wilayah batas kota. Saluran kota yang bermuara di luar batas kota, bagian lajur yang berada di luar batas kota dapat disebut jalur saluran drainase regional.

Saluran drainase kota dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1.  Drainase Mayor I, di mana mempunyai Luas Daerah Pengaliran (DPS)   lebih besar dari 100 Ha.

2.  Drainase Mayor II, di mana mempunyai Luas Daerah Pengaliran (DPS) 50- 100  Ha.

3.  Drainase Minor, di mana mempunyai Luas Daerah Pengaliran (DPS)-nya < 50Ha.


Sedangkan drainase minor dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 

1. Saluran drainase induk, di mana mempunyai DPS antara  25-50 Ha, juga dapat disebut saluran drainase primer.

2. Saluran drainase cabang, dimana mempunyai DPS antara 5-25 Ha, juga disebut saluran drainase sekunder. 

3. Saluran drainase awalan, di mana mempunyai DPS antara 0-5 Ha, juga disebut saluran drainase tersier.


Macam-macam Drainase :

1. Drainase  Jalan raya

Fungsinya mengeringkan genangan air pada jalan raya



2. Drainase Gedung

Fungsinya: mengalirkan genangan air pada lokasi gedung, perumahan. Dll.



3. Drainase Pertanian :

Fungsinya : menyalurkan air dari suatu lokasi yang banyak air, ke tempat lain yang membutuhkan air.

 


Tujuan dan Fungsi Drainase

1. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Melindungi alam dan lingkungan seperti tanah, kualitas udara dan kualitas air.

3. Menghidari bahaya, kerusakan materil, kerugian dan beban-beban lain  yang disebabkan oleh amukan limpahan banjir.

4. Memperbaiki kualitas lingkungan

5. Konservasi sumber daya air

 


 


Wednesday, February 19, 2025

YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MELAKUKAN JOB MIX DESIGN BETON

 JOB MIX DESIGN BETON


Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    Pemilihan material maksudnya ialah material yang digunakan untuk pembuatan beton adalah material yang lolos uji atau memenuhi standar persyaratan pembuatan beton. Baik itu material aggregat halus / pasir, aggregat kasar / kerikil serta air.

    Untuk memastikan kualitas material tersebut maka diperlukan pengujian lebih lanjut dilaboratorium antara lain untuk pengujian aggegat sebagai berikut ; pengujian kadar air, pengujian berat jenis, pengujian kadar lumpur, pengujian kadar organik, pengujian berat isi, pengujian gradasi / analisa saringan dan pengujian keausan aggegat. Dan untuk air sendiri dilakukan pengujian klorida, tapi secara umum air yang baik untuk pembuatan beton adalah air yang dapat dikonsumsi oleh manusia.

    Setelah dipastikan material yang digunakan memenuhi persyaratan maka barulah kita dapat melanjutkan ketahap pembuatan formula JOB MIX DESIGN / JMD. Pembuatan formula JMD ini tentunya mengacu pada SNI 03-2834-2000 tentang perencanaan campuran beton. Dan pada pembuatan formula JOB MIX DESIGN harus memperhatikan nilai standar deviasi. Dimana formula JMD yang sudah jadi kemudian dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan jumlah material penyusun beton segar.

    Pembuatan beton sudah dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan mixer ataupun dengan pangadukan manual sesuai dengan ketentuan SNI 7656:2012, kemudian dapat dilanjutkan ketahapan pencetakan beton sesuai dengan mold atau cetakan yang disipakan. Pada tahapan pencetakan beton agar memperhatikan proses penuangan kedalama cetakan dibagi atas tiga tahapan / layer, dimana masing-masing tiap layernya dilakukan pemadatan atau tusukan sebanyak 25 kali, kegiatan yang berulang untuk layer kedua dan ketiga.

    Sampel beton dapat dikeluarkan dari cetakan minimal 24 jam untuk beton normal, kemudian dilanjutkan ketahapan perendaman / curing sampai pada umur pengujian mutu. Umur pengujian mutu beton sesuai dengan ketentuan standar SNI dapat dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21 hingga mencapai umut sempurna pada 28 hari. Mutu beton pada umur 28 hari adalah kondisi mutu dengan pencapaian minimal 100% dari target mutu beton rencana. Pengujian mutu beton dapat dilakukan menggunakan alat uji kuat tekan beton dilaboratorium atau UTM dengan memastikan kalibrasi peralatan yang upadate sesuai dengan tahun berjalan. 

    Setelah pemastian pencapaian mutu beton memenuhi persyaratan atau target mutu rencana maka biasanya JOB MIX DESIGN / JMD dapat dilanjutkan ke pembuatan JOB MIX FORMULA untuk sebagai acuan komposisi pembuatan beton dilapangan




 


    

Search This Blog