Sunday, July 28, 2019

Cbr Lapangan dengan alat DCP

Pengujian CBR lapangan dengan alat DCP

1.          Tujuan
         Untuk menguji cepat kekuatan lapis perkerasan jalan tanpa pengikat

2.          Dasar Teori
Penetrasi konus dinamis adalah suatu alat yang terdiri dari tiga bagian utama, yang satu sama lainnya harus disambung sehingga cukup kaku.
Pengukuran dilakukan dengan cara menekan ujung alat berbentuk konus bersudut tertentu menggunakan pemukul dengan berat tertentu pula.
Konus adalah logam terbuat dari baja keras, yang bagian ujungnya berbentuk kerucut dan mempunyai sudut antara 300 c sampai 600 c.
Penggunaan sudut konus akan menentukan pula rumus atau grafik hubungan nilai CBR – DCP yang digunakan untuk menentukan nilai CBR.

3.          Peralatan
Peralatan penetrasi konus dinamis meliputi 3 bagian utama yang satu sama lain harus disambung hingga cukup kaku.
Adapun bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Bagian atas
- Handle
- Tangkai bagian atas dengan tinggi jauh 575 mm dan diameter 15 mm
- Palu berbentuk slinder berlubang dengan berat 8 Kg.
2.      Bagian tengah
- Landasan yang terbuat dari baja
- Cincin peredam kejut
- Pegangan untuk mistar pengukur kedalaman
3.      Bagian bawah
      - Tangkai bagian bawah dengan panjang 90 cm dan diameter 10 mm
      - Konus dengan diameter 20 mm.
      - Cincin pengaku
      - Sekrup.
4.      Peralatan lainnya
     - Tangkai penyambung dengan panjang 40 – 50 cm, diameter 20 mm.
     - Mistar baja

4.       Prosedur Pelaksanaan
1.    Sambung seluruh bagian peralatan dan pastikan sambungan tangkai atas dengan landasan serta tangkai bawah dengan kerucut baja sudah tersambung dengan kuat.
2.   Pegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus di atas dasar tanah yang rata dan stabil, kemudian angkat batang penumbuk sampai menyentuh handle dari batang dan lepaskan dengan bebas, kemudian catat pembacaan kedalamannya.
3. Setelah mencapai tanah keras atau pembacaan maksimumnya maka pembacaan dan penumbukan di hentikan.

5.       Cara menentukan nilai CBR
1.   Periksa hasil pengujian lapangan yang terdapat pada formulir dan hitung akumulasi jumlah pukulan dan akumulasi penetrasi setelah dikurangi dengan pembacaan awal.
2.     Plotkan hasil pengujian lapangan.
3.     Tarik garis yang mewakili titik-titik koordinat tertentu yang menunjukkan lapisan yang relatif seragam.
4.    Hitung kedalaman lapisan yang mewakili titik-titik tersebut, yaitu selisih antara perpotongan garis-garis (satuan mm).
5.     hitung kecepatan penetrasi untuk setiap pukulan.
6.    gunakan gambar grafik dengan cara menarik nilai kecepatan penetrasi pada sumbu horizontal ke atas sehingga memotong garis No. 1.
7.    Tarik garis dan titik potong tersebut kearah kiri sehingga nilai CBR dapat diketahui.

 
Gbr. Hubungan grafik CBR dengan DCP

Partikel ringan dalam aggregat / batu splite


Cara pengujian partikel ringan dalam aggregat


1.1      Maksud dan Tujuan

1.1.Maksud
Metode  ini  dimaksudkan  sebagai  acuan  dan  pegangan  dalamelakukan pengujian partikel ringan dalam agregat.

1.1.2 Tujuan

          Tujuan metode ini adalah untuk mengetahui kadar partikel ringan dalam agregat.

1.2    Ruang Lingkup

Metod pengujia in meliput persyaratan ketentuan-ketentuan   da cara pengujian partikel ringan dalam agregat halus yang lolos saringan No.4 (4,75 mm) dan tertahan di atas saringan no. 50 (0,30 mm) dan agregat kasar yang lolos saringan 3" (76,20 mm) dan tertahan di atas saringan no. 4 (4,75 mm).

1.3    Referensi    
         SNI 03-3416-1994


1.4    Pengertian

1)    Partikel ringan adalah partikel yang mengapung di atas larutan yang berat jenisnya 2;

2)    Dekantasi adalah suatu pemisahan cairan dan partikel dari bahan yang tidak tercampur atau yang berbeda berat jenis dengan cara penuangan;

3 Larutan berat adalah larutan seng klorida yang mempunyai berat jenis 



 PENGUJIAN
 
2.1    Benda Uji

1 Benda uji terdiri dari agregat halus dan agregat kasar;

2 Pengujian benda uji dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali.

2.2    Peralatan

Peralatan yang digunakan harus memenuhi sertifikat kalibrasi.

2.3    Penanggung Jawab Hasil Uji

Nama penanggung jawab pengujian harus ditulis, dan dibubuhi tanda tangan serta tanggal pengesahan yang jelas.



KETENTIUAN - KETENTUAN

 3.1    Benda uji

Benda uji harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut:
1)    agregat halus lolos saringan no. 4 (4,75 mm) dan tertahan di atas saringan no. 50 (0,30 mm);
2 agregat kasar lolos saringan 3" (76,20 mm) dan tertahan di atas saringan no.
4 (4,75 mm);
3 jumlah minimum contoh agregat, yaitu :
(1)  agregat halus sampai maksimum ukuran butir 6,30 mm    =  200 gr;
(2)  agregat kasar sampai maksimum ukuran butir 19,00 mm  =  3000 gr; (3)  agregat kasar sampai maksimum ukuran butir 37,50 mm  =  5000 gr;
(4)  agregat kasar sampai maksimum ukuran butir 76,20 mm  =  10000 gr.
4 contoh uji harus diaduk secara merata dengan cara dibagi empat;
5 contoh uji harus dicuci sampai bersih;
6)    contoh uji sebelum pengujian harus dalam keadaan kering oven dengan berat tetap pada suhu (110 ± 5)°C;
7)    untuk memisahkan partikel ringan dalam agregat harus menggunakan larutan seng khlorida dengan berat jenis 2;
8)    volume larutan seng khlorida dengan berat jenis 2 paling sedikit tiga kali dari volume agregat yang diuji.


3.2    Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
1 Timbangan;
(1)  Untuk menimbang agregat halus, dipakai timbangan berkapasitas minimal
500 gr dengan ketelitian sampai 0,1 cm;
(2)  Untuk menimbang agregat kasar dipakai timbangan berkapasitas minimal 5000 gr dengan ketelitian 1 gr.
2 Bejana untuk mengeringkan agregat terbuat dari pelat baja lapis seng;
3 Oven suhu (110 ± 5)°C;
4 Saringan no. 50 (0,30 mm), no. 4 (4,75 mm) dan saringan 3" (76,20 mm);
5 Piknometer;
6 Gelas kimia ukuran 1000 cc, 500 cc;
7 Sendok saringan no. 50 (0,3 mm);
8 Desikator.

3.3    Bahan

Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1 larutan seng khlorida (ZnC12) berat jenis 2;
2 air suling.

3.4    Rumus-rumus Perhitungan

Rumus-rumus yang digunakan, sebagai berikut :


1 Untuk agregat halus =

Keterangan

 L  =  W1 ×100%
                    W2                          ………………..           (1)

L1      =   % berat partikel ringan dari agregat halus
W1    =   Berat kering partikel yang terdekantasi dari agregat halus
W2    =   Berat kering agregat halus yang lolos saringan no.4 (4,75 mm) dan tertahadi atas saringan no.50 (0,30 mm).


2)   Untuk agregat kasar = 

L2
=
% berat paitikel ringan dart agregat kasar
W3
=
berat kering partikel yang terdekantasi dari agregat kasar
W4
=
berat kering agregat kasar yang lolos saringan 3" (76.20 mm) dan tertahan di


atas saringan No. 4 (4,75 mm).

 

                Keterangan
            L  = W3 ×100%
            W4                               ………………          (2)


CARA UJI

4.1    Proses  Pengujian  Kadar  Partikel  Ringan  Dengan  Menggunakan
         Agregat Halus

Lakukan pengujian dengan tahapan sebagai berikut :
1keringkan contoh yang akan diuji dalam oven suhu 110 ± C sampai berat tetap;
2dinginkan pada suhu kamar kemudian saring dengan saringan no. 50 (0,30 mm), selama satu menit sehingga butiran yang lolos saringan tersebut kurang dari satu persen;
3timbang butiran yang tertahan di atas saringan 0,30 mm sampai ketelitian 0,1 gram dan masukkan kedalam gelas kimia 1;
4aduk  butiran  yang  tertahan  pada  butir  3)  di  dalam  gelas  kimia  1  dengan larutan seng klorida berat jenis-2;
5ambi partike yan terapun d ata laruta sen klorid dengan menggunakan sendok lalu pindahkan ke dalam gelas kimia 2 yang kosong; harus diperhatikan hanya partikel terapung yang dituangkan dari larutan berat dan tidak satupun agregat terdekantasi;
6kembalikan ke gelas kimia 1 larutan yang telah ditempatkan di dalam gelas kimia 2, kemudian dikocok;
7 ulangi proses dekantasi sampai agregat bebas dari partikel yang mengapung;
8cuci partikel ringan dengan air, kemudian keringkan di dalam oven dengan suhu 115°C sampai berat tetap:
9 dinginkan dan timbang dengan ketelitian sampai 0,1 gram;
10) hitung persen berat partikel ringan dalam agregat halus dengan rumus 1.

4.2    Proses  Pengujian  Kadar  Partikel  Ringan  Dengan  Menggunakan  Agregat
Kasar

Lakukan pengujian dengan tahapan sebagai berikut :
1)    keringkan contoh yang akan diuji dalam oven suhu (110±5)°C sampai berat tetap;
2)    dinginkan pada suhu kamar, kemudian saring dengan saringan no. 4 (4,75 mm);
3)   timbang  butiran  yang  tertahan  di  atas  saringan  no.  4  (4,75  mm)  sampaketelitian 1 gram;
4 lakukan proses seperti pada sub bab 4.1 no. 4), no. 5), no. 6), no. 7) dan no.
8);
5 dinginkan dan timbang dengan ketelitian 1,0 gram.
          6 hitung persen berat partikel ringan dalam agregat kasar dengan rumus diatas

Search This Blog