Kali ini saya membagikan cara uji penetrasi dilapangan dengan alat SPT
1. TUJUAN
Untuk
menentukan kekuatan tanah dengan menentukan nilai N yang merupakan jumlah
pukulan perkaki (blow per foot).
2. RUANG LINGKUP
Standar ini menetapkan cara uji penetrasi
lapangan dengan SPT, untuk memperoleh
parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah
di lapangan dengan SPT. Parameter
tersebut diperoleh dari jumlah pukulan
terhadap penetrasi konus, yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi perlapisan tanah yang
merupakan bagian dari desain fondasi. Standar ini menguraikan tentang
prinsip-prinsip cara uji penetrasi lapangan dengan SPT meliputi: sistem peralatan uji penetrasi di
lapangan yang terdiri atas peralatan penetrasi konus dengan SPT dan perlengkapan lainnya;
persyaratan peralatan dan pengujian; cara uji;laporan uji; dan contoh uji. Cara uji ini
berlaku untuk jenis tanah pada umumnya.
3. DEFINISI
- SPT (Standar Penetration Test) adalah cara pengujian tanah dengan menghitung banyaknya pukulan (N) dengan tinggi jatuh (H) tertentu pada penetrasi.
- Penetrasi ditunjukkan dengan banyaknya N/ft.
4. REFERENSI
- ASTM D1586-11 Standard Test Methods for Standard Penetration Test (SPT).
- ASSHTO T206-03 Standard Method of Test for Penetration Test and Split-Barrel Sampling of Soils.
- SNI 4153:2008. Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT
5. PERINGATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1) Pastikan area kerja
terbebas dari resiko yang diakibatkan oleh aktifikas lainnya
2) Pakai pakaian kerja (safety
shoes, sarung tangan, masker debu, kacamata, helm)
3) Menyediakan air minum yang cukup
4) Menyediakan P3K tipe A
6. PERALATAN DAN BAHAN
6.1. Peralatan
1)
Stang SPT.
2)
Split barrel.
3)
Penumbuk berat 140 lb (± 63,5 kg).
4)
Batang penghantar.
5)
Kepala penumpuk.
6)
Tripod.
7)
Katrol.
6.2. Bahan
Tabung /
plastik.
7. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB
7.1. Pengujian SPT
1)
Periksa kembali lubang
pada permukaan tanah yang akan diuji, jika lubang tidak ditemukan maka
pengujian tidak dapat dilanjutkan. Pengujian biasanya bersamaan dengan
pemboran mesin, tetapi bisa juga dari pemboran tangan. Untuk menjamin
keaslian tanah yang diuji catat kedalaman pengambilan contoh tanah.
2)
Pasang split barrel yang
sudah bersih dengan stang.
3)
Pasang tripod dengan
kedudukan yang stabil. Pada bagian atas tripod pasang katrol berikut tambang
penariknya.
4)
Masukkan stang yang sudah
dipasang split barrel tadi ke dasar lubang.
5)
Pasang plat penutup lubang,
lalu pasang kepala penumbuk pada bagian atas stang dan sambung dengan batang
penghantar.
6)
Tempatkan penumbuk pada stang
penghantar dengan bantuan tambang dan katrol secara perlahan.
7) Beri tanda pada stang yang sudah terpasang mulai
dari permukaan tanah sampai 18“ (45.72 cm) di atasnya. Pemberian tanda setiap
6“ (15.24 cm), pemberian tanda tersebut dimaksudkan untuk mengontrol masuknya
tanah ke dalam split barrel.
8) Jatuhkan beban secara jatuh bebas dengan tinggi
jatuh 30“ (76.2 cm).
9) Catat jumlah pukulan yang menekan split barrel
hingga masuk ke dalam tanah, pada kedalaman 15.24 cm pertama (N1),
15.24 cm ke dua (N2) dan 15.24 cm ke tiga (N3).
10) Putar stang SPT satu kali untuk melepas/memotong
contoh tanah pada dasar split barrel, kemudian angkat dengan bantuan tambang
dan katrol atau dengan kunci pipa.
11) Buka dengan hati-hati split barrel tersebut,
diskripsikan jenis tanah yang terlihat seperti : warna, jenis, bau, struktur,
komposisi, konsistensi dan kondisinya.
12) Bila diperlukan, masukkan contoh tanah tersebut ke
dalam tabung atau plastik dan lindungi agar tidak terjadi penguapan.
13) Beri tanda keterangan nomor boring, lokasi,
tanggal pengambilan dan kedalaman contoh.
|
|
8. PERHITUNGAN
NSPT = N2 + N3
dimana:
N2 = jumlah tumbukan untuk penetrasi 6 inci kedua.
N3 = jumlah tumbukan untuk penetrasi 6 inci ketiga.
9. LAMPIRAN
9.1. Lampiran 9-1. Form Uji Penetrasi Standar (SPT)
9.2. Lampiran 9-2. Gambar Alat Pengambilan Contoh Tabung Belah
9.3. Lampiran 9-3. Tabel Hubungan Indeks Plastisitas dengan Derajat Plastisitas.
9.4. Lampiran 9-4. Skema Urutan SPT
9.5. Lampiran 9-5. Contoh Palu yang Biasa Digunakan dalam SPT
9.6. Lampiran 9-6. Tabel Koreksi-koreksi yang digunakan dalam uji SPT (Youd, T.L. & Idriss, I.M., 2001)
Faktor
|
Jenis Alat
|
Parameter
|
Koreksi
|
Tegangan vertikal efektif
|
CN
|
2,2 /(1,2+(σ’
vo/Pa))
|
|
Tegangan vertikal efeftif
|
CN
|
CN ≤ 1,7
|
|
Rasio tenaga
|
Palu donat (Donut hammer)
|
CE
|
0,5 s.d 1,0
|
Rasio tenaga
|
Palu pengaman (Safety hammer)
|
CE
|
0,7 s.d 1,2
|
Rasio tenaga
|
Palu otomatik (Automatic-trip Donut-type hammer)
|
CE
|
0,8 s.d 1,3
|
Diameter bor
|
65 s.d 115 mm
|
CB
|
1,0
|
Diameter bor
|
150 mm
|
CB
|
1,05
|
Diameter bor
|
200 mm
|
CB
|
1,15
|
Panjang batang
|
< 3 m
|
CR
|
0,75
|
Panjang batang
|
3 s.d 4 m
|
CR
|
0,8
|
Panjang batang
|
4 s.d 6 m
|
CR
|
0,85
|
Panjang batang
|
6 s.d 10 m
|
CR
|
0,95
|
Panjang batang
|
10 s.d 30 m
|
CR
|
1,0
|
Pengambilan contoh
|
tabung standar
|
CS
|
1,0
|
Pengambilan contoh
|
tabung dengan pelapis (liner)
|
CS
|
1,1 s.d 1,3
|
No comments:
Post a Comment