Tuesday, July 16, 2019

Pengujian penetrasi dilapangan dengan Alat SPT


Kali ini saya membagikan cara uji penetrasi dilapangan dengan alat SPT

 

1.    TUJUAN


2.    RUANG LINGKUP

Standar ini menetapkan cara uji penetrasi lapangan dengan SPT, untuk memperoleh
parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan SPT. Parameter
tersebut diperoleh dari jumlah pukulan terhadap penetrasi konus, yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi. Standar ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji penetrasi lapangan dengan SPT meliputi: sistem peralatan uji penetrasi di lapangan yang terdiri atas peralatan penetrasi konus dengan SPT dan perlengkapan lainnya; persyaratan peralatan dan pengujian; cara uji;laporan uji; dan contoh uji. Cara uji ini berlaku untuk jenis tanah pada umumnya.

3.    DEFINISI

  1. SPT (Standar Penetration Test) adalah cara pengujian tanah dengan menghitung banyaknya pukulan (N) dengan tinggi jatuh (H) tertentu pada penetrasi.
  2. Penetrasi ditunjukkan dengan banyaknya N/ft.

4.    REFERENSI

  1. ASTM D1586-11 Standard Test Methods for Standard Penetration Test (SPT).
  2. ASSHTO T206-03 Standard Method of Test for Penetration Test and Split-Barrel Sampling of Soils.
  3. SNI 4153:2008. Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT

5.    PERINGATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


1)     Pastikan  area kerja terbebas dari resiko yang diakibatkan oleh aktifikas lainnya
2)     Pakai pakaian kerja (safety shoes, sarung tangan, masker debu, kacamata, helm)
3)     Menyediakan air minum yang cukup
4)     Menyediakan P3K tipe A

6.    PERALATAN DAN BAHAN

6.1. Peralatan    

1)     Stang SPT.
2)     Split barrel.
3)     Penumbuk berat 140 lb (± 63,5 kg).
4)     Batang penghantar.
5)     Kepala penumpuk.
6)     Tripod.
7)     Katrol.

6.2. Bahan

Tabung / plastik.


7.    PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB

7.1. Pengujian SPT

1)     Periksa kembali lubang pada permukaan tanah yang akan diuji, jika lubang tidak ditemukan maka pengujian tidak dapat dilanjutkan. Pengujian biasanya bersamaan dengan pemboran mesin, tetapi bisa juga dari pemboran tangan. Untuk menjamin keaslian tanah yang diuji catat kedalaman pengambilan contoh tanah.
2)     Pasang split barrel yang sudah bersih dengan stang.
3)     Pasang tripod dengan kedudukan yang stabil. Pada bagian atas tripod pasang katrol berikut tambang penariknya.
4)     Masukkan stang yang sudah dipasang split barrel tadi ke dasar lubang.
5)     Pasang plat penutup lubang, lalu pasang kepala penumbuk pada bagian atas stang dan sambung dengan batang penghantar.
6)     Tempatkan penumbuk pada stang penghantar dengan bantuan tambang dan katrol secara perlahan.
7)     Beri tanda pada stang yang sudah terpasang mulai dari permukaan tanah sampai 18“ (45.72 cm) di atasnya. Pemberian tanda setiap 6“ (15.24 cm), pemberian tanda tersebut dimaksudkan untuk mengontrol masuknya tanah ke dalam split barrel.
8)     Jatuhkan beban secara jatuh bebas dengan tinggi jatuh 30“ (76.2 cm).
9)     Catat jumlah pukulan yang menekan split barrel hingga masuk ke dalam tanah, pada kedalaman 15.24 cm pertama (N1), 15.24 cm ke dua (N2) dan 15.24 cm ke tiga (N3).
10)  Putar stang SPT satu kali untuk melepas/memotong contoh tanah pada dasar split barrel, kemudian angkat dengan bantuan tambang dan katrol atau dengan kunci pipa.
11)  Buka dengan hati-hati split barrel tersebut, diskripsikan jenis tanah yang terlihat seperti : warna, jenis, bau, struktur, komposisi, konsistensi dan kondisinya.
12)  Bila diperlukan, masukkan contoh tanah tersebut ke dalam tabung atau plastik dan lindungi agar tidak terjadi penguapan.
13)  Beri tanda keterangan nomor boring, lokasi, tanggal pengambilan dan kedalaman contoh.



8.    PERHITUNGAN

NSPT = N2 + N3
dimana:
N2 = jumlah tumbukan untuk penetrasi 6 inci kedua.
N3 = jumlah tumbukan untuk penetrasi 6 inci ketiga.


9.    LAMPIRAN

9.1. Lampiran 9-1. Form Uji Penetrasi Standar (SPT)

 


9.2. Lampiran 9-2. Gambar Alat Pengambilan Contoh Tabung Belah




9.3.        Lampiran 9-3. Tabel Hubungan Indeks Plastisitas dengan Derajat Plastisitas.



9.4. Lampiran 9-4. Skema Urutan SPT




9.5. Lampiran 9-5. Contoh Palu yang Biasa Digunakan dalam SPT

9.6. Lampiran 9-6. Tabel Koreksi-koreksi yang digunakan dalam uji SPT (Youd, T.L. & Idriss, I.M., 2001)

Faktor
Jenis Alat
Parameter
Koreksi
Tegangan vertikal efektif

CN
 2,2 /(1,2+(σ’ vo/Pa))
Tegangan vertikal efeftif

CN
CN ≤ 1,7
Rasio tenaga 
Palu donat (Donut hammer)
CE
0,5 s.d 1,0
Rasio tenaga
Palu pengaman (Safety hammer)
CE
0,7 s.d 1,2
Rasio tenaga
Palu otomatik (Automatic-trip Donut-type hammer)
CE
0,8 s.d 1,3
Diameter bor
65 s.d 115 mm
CB
 1,0
Diameter bor
150 mm
CB
 1,05
Diameter bor
200 mm
CB
 1,15
Panjang batang
< 3 m
CR
 0,75
Panjang batang
3 s.d 4 m
CR
 0,8
Panjang batang
4 s.d 6 m
CR
 0,85
Panjang batang
6 s.d 10 m
CR
 0,95
Panjang batang
10 s.d 30 m
CR
 1,0
Pengambilan contoh
tabung standar
CS
 1,0
Pengambilan contoh
tabung dengan pelapis (liner)
CS
1,1 s.d 1,3

No comments:

Post a Comment

Search This Blog